Traceability : Melacak Asal Usul Kopi
Pertanyaan seputar asal usul telah menjadi musik repetitif di meja seduh kedai kopi. Walaupun sudah ada tulisan di bungkus/ di toples biji kopi, kita sebagai customer tidak afdol kalau tidak bertanya langsung.
Ditulis oleh
Gonzaga Sidharta, terkafeinasi.wordpress.com
16 Apr 2024
Sisi positifnya adalah hal tersebut menjadi umpan perbincangan pengalaman-pengalaman ngopi pribadi. Sisi negatif apabila si customer tidak puas dengan jawaban yang dia dapatkan karena memang kurangnya informasi asal usul kopi tersebut.
Informasi asal usul yang biasanya tertera pada bungkus kopi, atau yang telah menjadi mimema utama adalah : informasi jenis kopi (dari spesies, varietas, kultivar yang sangat menarik), informasi asal usul lokasi (biasanya mengkerucut dari negara, pulau, kota, desa, hingga microlot yang erat hubungannya dengan indikasi geografis), proses pascapanen (hal yang paling menarik untuk dibicarakan menurut terkafeinasi secara pribadi), profil sangrai/ roast profile (info yang menurut terkafeinasi cukup sensitif dan subjektif), serta tanggal roasting. Sebagai contoh informasi asal usul adalah : kopi Arabika Yellow Cattura, berasal dari Indonesia, Flores Bajawa, 1700 mdpl, proses full washed, Filter roast, dll. Hal tersebut bagi terkafeinasi sangat menarik dan cukup mempengaruhi keputusan membeli.
Selain mimema kuat, ada pula informasi-informasi tambahan yang sifatnya minor, namun sangat menarik dan menjadi gimmick yang tentunya mendongkrak marketing. Sebagai contoh informasi ketinggian/altitude (dengan satuan mdpl/meter diatas permukaan laut, yang biasanya jarang dibahas atau dikomentari), nama petani/prosesor (info yang sangat menarik karena semakin kenal, semakin sayang.), periode panen, kadar air, teknik fermentasi, waktu fermentasi, prestasi, dan sertifikasi ( semacam audit yang memiliki standar-standar terkait proses produksi secara umum atau spesifik, yang ditentukan oleh organisasi perlindungan alam, sosial, keamanan,)
Lalu apa itu traceability ?
Menurut Elise Golan dkk dalam jurnal Traceability in the U.S. Food Supply: Economic Theory and Industry Studies, dipublish oleh USDA tahun 2004, traceability adalah sistem pencatatan/perekaman yang dirancang untuk melacak kembali perjalanan suatu produk atau atribut produk melalui proses produksi atau rantai pasok.
Arti traceability pada kopi adalah kemampuan untuk melacak kembali asal muasal kopi, yang pada pelaksanaannya diketahui lewat informasi-informasi yang tertera di kemasan atau dijelaskan oleh barista.
Lewat segala informasi asal – usul kopi, menikmati kopi menjadi bisa dimaknai sebagai sebuah perjalanan kembali/pulang kampung atau bahkan bertamasya. Ingin berjalan kemanakah Anda di gelas berikutnya?
Terdapat tiga tujuan utama dalam mengembangkan, menerapkan, dan mempertahankan sistem traceability, yaitu : meningkatkan manajemen persediaan, memfasilitasi pelacakan kembali untuk keamanan dan kualitas produk, serta mendiferensiasi dan memasarkan produk dengan atribut kepercayaan (credence attribute).
Tujuan utama tersebut lebih terasa bagi produsen untuk mengantisipasi segala resiko dan sebagai bentuk pemasaran. Mungkin bagi konsumen, traceability berguna untuk mengetahui lebih baik tentang produk yang dikonsumsi untuk menghindari “kerugian” atau ketidakpuasan. Selain itu terdapat tiga atribut informasi traceability menurut Elise Golan dkk yaitu Breadth (kelebaran : seberapa banyak informasi yang tersedia), Depth (kedalaman: seberapa detail/mengkerucutnya suatu informasi), dan Precision (ketepatan: seberapa akurat/terpercaya suatu informasi dari sumber).